Minggu, 24 Februari 2013

MESIN STENSIL




1.      PENGERTIAN MESIN STENSIL
Mesin stensil adalah mesin penghasil dokumen berbentuk  lembaran dalam jumlah banyak dengan menggunakan pembantu “kertas master” yang Cash Register disebut dengan stensil sheet atau sit stensil.

2.      BAGIAN-BAGIAN MESIN STENSIL
v  Silinder tinta (ink cylinder)
a)      Penjepit sheet stensil (stencil fiting bar)
b)      Kain penyaring tinta (ink screen)
c)      Plat Baja (steel band )
v  Kerangka mesin
d)      Pintu tinta (inker door)
e)      Pompa tinta (ink pump)
f)       Alat pengitung (counter)
g)      Pengatur tinta (ink control)
h)      Engkol (handle)
i)        Pengatur posisi cetakan (copy positioning)
j)        Pengungkit pencetak (print lever)
k)      Pengatur pemasukan kertas (feed control)
v  Penutup mesin
l)        Papan kertas (feed board)
m)   Penahan kertas (back guide)
n)      Papan penerima (receiving board)
o)      Penutupkertas(paperguide)



  1. jenis-jenis mesin stensil
a. manual



 



  •   Ciri-ciri mesin stensil manual


1)      Tenaga pengerakknya menggunakan tenaga manusia.
2)      Komponen dan cara kerja mesin bersifat mekanis.
3)      Tinta yang digunakan adalah tinta stensil warna hitam.
4)      sheet yang digunakan bisa sheet stensil, sheet scanner, atau stensil cutter sebagai sheet master.
5)      ukuran kertas maksimum adalah kertas folio (8,5 x 13 inci atau 21,5 x 33 cm).
  


b. manual dan elektrik 



 

  1. Keuntungan mesin stensil listrik jika dibandingkan dengan mesin stensil manual adalah :
a)      Hasil penggandaan tampak lebih bagus.
b)      Pengoperasian mesin lebih mudah.
c)      Tinta yang diperlukan lebih irit.
d)      Tenaga yang diperlukan lebih ringan.
1.      CARA PENGOPERASIAN MESIN STENSIL
a)      Sebelum mengetik pada sit stensil sebaiknya huruf pada tuts dibersihkan terlebih dahulu dengan sikat kawat halus karena sering kotor terkena endapan beas karbon atau tip-eks.
b)      Sit stensil harus benar-benar rata pada roll mesin tik agar menghasilkan bekas ketikan yang baik di sit stensil.
c)      Pengetikan pada sit stensil sebaiknya tidak perlu tergesa-gesa. Hal ini dikarenakan kesalahan pengetikan memang dapat dibetulkan dengan koreksi, tetapi akan menghasilkan cetakan yang kurang memuaskan.
d)      Di dalam menghentak tuts tidak perlu ekstra kuat, tetapi denga normal hentakan saja sudah cukup untuk menghasilkan cetakan yang baik.
e)      Senantiasa membaca dulu hasil ketikan sebelum kita melepaskannya dari mesin.
f)       Stensil terdiri atas suatu lapisan bahan dengan pelapis yang kedap tinta. Stensil digores, entah dengan mesin tik (tanpa tinta) atau dengan tulisan tangan atau digambari menggunakan pena khusus. Master dapat pula disiapkan dengan proses pengopian pemindahan-panas atau dengan pemotong stensil elektronik.
g)      Tinta ditekan menembus goresan pada stensil ke kertas yang melekat rapat. Mesin putar, kemudian dioperasikan, bisa menggunakan tangan atau listrik.

2.      CARA PERAWATAN MESIN STENSIL
a)      Selalu dibersihkan dari kotoran yang berupa debu, serbuk kertas dan lain-lain.
b)      Diletakkan pada tempat yang  kering dan tidak terkena sinar matahari langsung.
c)      Rol perataan tinta/cairan (inpression roller) dibersihkan dengan sabun (untuk mesin stensil jangan menggunakan bensin atau minyak tanah).
d)      Kain penyaring (silk screen) dibersihkan dengan bensin .Setelah dibersihkan, pada bagian  yang berputar diberi minyak pelumas